Daftar Startup Pengumpul Makanan, Beli Makanan Diskon 50%

Indonesia merupakan alpa satu negara pembuat sampah mangsa (food loss and waste) terhebat dalam dunia, selain Arab Saudi selanjutnya Amerika Serikat. Ada kurang lebih startup yang menawarkan solusi atas maalpa environmental, social, dan governance (ESG) ini.
Badan Pangan Nasional atau Bapanas mencatat sisa incaran di dalam negeri 23 - 48 juta ton per tahun selama 2000 – 2019. Nilainya Rp 213 triliun - Rp 551 triliun per tahun.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pengelolaan Food Loss and Waste (FLW) berpotensi memberi makan 61 juta - 125 juta orang atau setara 29% - 47% populasi nasional. Wilayah rentan pangan dempet dalam negeri mencapai 74 kabupaten/kota atau 14% ketimbang total.
Arief mengatakan, penyebab utama rancaktanan pangan yakni defisit neraca pangan lagi banternya presentasi penbersemayam miskin antara suatu wilayah. Arief menilai krisis pangan kini telah menjadi perhatian utama pemerintah.
Berikut empat startup adapun menawarkan solusi sampah makanan:
Surplus
Surplus Indonesia didirikan demi Maret 2021 demi Muhammad Agung Saputra dan Calvin Rudolph. Aplikasi Surplus dapat digunakan menjumpai memesan produk incaran dan minuman overstock dari bisnis F&B demi harga diskon 50% demi era tertentu.
“Platform ini dikembangkan untuk menjadi solusi dalam memaksimumkan penjualan produk overstock dari bisnis F&B agar tidak sia-sia dan tetapi berakhir menjadi food waste,” ujar Co-founder & CEO Surplus Indonesia Muhammad Agung Saputra dikutip mengenai laman resmi pada Januari.
Surplus bergiat sama demi Mall Sarinah, Marriott International Group, Swiss Belhotel International, Ascott Group, Artotel Group, middle-high F&B brand, supplier sayur demi buah, serta inKotaktri rumahan maupun UMKM.
Surplus beroperasi antara Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, bersama Bali. Pengguna aplikasi bergerak terus saat ini segede 100.000 pengguna.
Startup itu didukung oleh Kemenparekraf, KemenkopUKM, Dinas PPKUKM DKI Jakarta, dan Pemda D.I.Yogyakarta.
Kinerja Surplus selama Maret – Desember 2021 sekalipun:
Pada Januari, Surplus memperoleh pendanaan tahap awal akan diberikan akibat Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) Ventures.
DamoGO
Ini merupakan startup teknologi yang mengoptimasi rantai pasok pangan yang berbasis di Yogyakarta. DamoGO didirikan sebab Co-Founder & CEO Lin Hwang dan Co-Founder & COO Muhammad Farras.
Pertaktikan menyimpan visi menjumpai membangun ekosistem agri-pangan yang berkelanjutan, daripada pertanian ke dapur selanjutnya lebih pol lagi.
Startup ini fokus dalam dalam operasi B2B, bersama mengefisienkan operasi bisnis kuliner bersama memasok pangan layak berkualitas.
Aplikasi DamoGO mendukung bisnis F&B paling dalam mengelola supplier atau vendor selanjutnya mengatur pemesanan kebutuhan santak pencatatan secara digital memakai simpel, efektif selanjutnya efisien.
Garda Pangan
Garda Pangan secara resmi terdaftar beserta nama Yayasan Garda Pangan demi Maret 2018. Berdiri sejak Juni 2017, selanjutnya beralih di bidang sosial, lingkungan, selanjutnya penyelamatan incaran berlebih.
Yayasan Garda Pangan tidak terafiliasi lewat instansi pemerintahan, golongan politik, serta agama tertentu.
Garda Pangan didirkan oleh Dedhy Trunoyudho, pengbantuan katering pernikahan yang seringkali menghadapi makhilaf pembuangan sarapan.
Perusahaan bertujuan demi mewujudkan pengelolaan sarapan berlebih daya terbuang demi berbagai tujuan sosial, alam, dan ekonomi sepadan bersama food recovery hierarcy.
Garda Pangan telah menyelamatkan 425.016 porsi makanan, 26.264 penerima manfaat, dan 113 ton potensi makanan terbuang per Oktober 022.
ResQ Club
ResQ Club sama atas pertindakanan asal Finlandia yang menghubungkan restoran, kafe, atas toko kelontong berkelanjutan atas konsumen yang menghargai konsumsi. Layanan pertindakanan kini tersedia di beberapa negara Eropa.
Mitra ResQ dapat secara drastis memotong limbah incaran dengan layanan seluler dengan web berbasis lokasi milik perusahaan, sehingga memungkinkan nasabah menemukan dengan menyelamatkan kelebihan incaran dalam dekap mereka.
“Setiap makanan yang dibeli melalui ResQ memangkas satu makanan yang dibuang, membantu masyarakat perkotaan untuk memangkas sampah dan menjadi lebih berkelanjutan.” kata ResQ dikutip melalui laman resmi.
Perkeaktifanan memiliki misi demi menurunkan limbah santapan santak nol dekat restoran, kafe, selanjutnya toko bahan santapan.
Too Good To Go
Too Good To Go didirikan ala 2015 hadapan Denmark. Startup ini menawarkan bantuan B2C meneladan makanan berlebih. Dengan menghubungkan pengguna dengan bisnis adapun memiliki kelebihan makanan, sehingga makanan ini dapat dinikmati alih-alih terbuang sia-sia.
Saat ini, penyajian pertindakanan tersedia di 17 negara, di Eropa dan Amerika Serikat.
Pengguna mendapatkan mangsa lezat memakai harga terjangkau, sejumlah bisnis menjangkau pelanggan kontemporer memakai memulihkan biaya hangus.
Perusahaan percaya bahwa opsi berkelanjutan mesti mudah, menyenangkan bersama dapat diakses oleh semua orang.
“Kami pula percaya bahwa, meskipun lepas maka rumit, limbah asupan adalah makeliru akan dapat kita selesaikan bersama,” kata perbisnisan demi laman resminya.