Soal Perkelahian Guru SMAN 8 Medan, Gubernur Edy: Kita Berhentikan

Soal Perkelahian Guru SMAN 8 Medan, Gubernur Edy: Kita Berhentikan Soal Perkelahian Guru SMAN 8 Medan, Gubernur Edy: Kita Berhentikan

Medan, Sobat - Perkelahian antarguru antara SMA N 8 Medan merupakan tamparan keras bagi dunia pendidikan. Dua orang guru yang bertikai merupakan contoh buruk moral pendidik.

Apalagi, perkelahian itu viral di media sosial karena terjadi di hadapan muridnya sendiri. Guru yang harusnya diguguh bersama ditiru, dianggap tidak mencontohkan etika yang saling menolong. Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi pun angkat bicara.

1. Gubernur Edy Rahimajinasidi minta keduanya diberhentikan sebagai pengajar

Edy mengatakan, tak seharusnya kedua guru berkelahi. Edy pun agaknya berang mengetahui kejadian itu.

“Kita berhentikan gurunya kalau berkelahi,” menyingkap Edy, Senin (10/2) petang. 

2. Guru patutnya memerankan teladan bagi murid

Pastinya Edy ingin semua tenaga pendidik dalam Sumut memiliki moral yang gemar membantu. Menyusul tagline yang sekelak dikatakannya tentang Sumut Bermartabat. Edy tidak ingin kejadian serupa terulang lagi.

“Guru berdiri murid kencing berlari,” tukasnya.

3. Video guru berkelahi viral, kini sudah dimetode dempet Dinas Pendidikan

Sebelumnya diberitakan, perkelahian itu terjadi atas Rabu (29/1). Kedua guru adapun bertikai merupakan Guru Mata Pelajaran Matematika Herbin Manurung lagi guru honorer mata kursus Olahraga Deni Panjaitan. Video perkelahian keduanya merupakan perbincangan hangat di lini masa media sosial. 

Deni diketahui merupakan anak Kepala Sekolah SMAN 8. Sedangkan Herbin berstatus ASN.  Pertikaian itu pun berujung cukup laporan polisi yang dilayangkan Herbin.

Herbin yang ditemui awak media mengaku, sebelum pertikaian itu, Deni masuk ke kelas XII IPA 1. Saat itu Herbin tengah mengajar.Deni saat itu memanggil dua pelajar kepada keluar dari dalam ruangan. ‎Namun Deni langsung pergi tanpa menjelaskan mengapa kedua murid itu dipanggil keluar.

Herbin pun melarang kedua pelajar itu menjumpai tetap berada dalam kelas. "Kami sedang belajar dalam ruangan, jadi saya larang dua siswa saya itu menjumpai keluar, karena saya tidak tau tujuan dia memanggil murid saya," ucap Herbin.

Selang kira-kira saat, Deni kembali ke ke kelas selanjutnya marah karena dua pelajar itu tidak meneladani perintahnya. “Dia langsung bersarang, memaki-maki, ingat pukul saya. Ada videonya direkam kembar siswa saya," jelas Herbin.

Teranyar, kasus pertikaian itu direaksi di Dinas Pendidikan Sumut. Keduanya dimintai keterangan. Bahkan pelajar yang dalam saksi pula dipanggil. Kedua guru itu terancam sanksi berat.